Friday, February 1, 2019

Teks Diskusi

Halo para pembaca setia dari blog kami, disini  mimin akan menjelaskan mengenai Teks Diskusi. Apa itu teks diskusi dan bagaimana contoh dari teks dikusi akan dibahas pada artikel dibawah ini. Selamat membaca. Jangan lupa untuk share artikel ini agar teman kalian juga mengetahui apa yang tekah kamu ketahui. 

Pengenalan Teks Diskusi 

Pengertian Teks Diskusi 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Teks Diskusi adalah teks yang terdiri dari dua pendapat yang berbeda mengenai suatu hal yang menyebabkan kedua belah pihak saling membicarakan masalah yang sedang dipersoalkan. Pendapat dalam teks diskusi dapat berupa pendapat "pro" yaitu pendapat yang memiliki sudut pandang setuju dan pendapat "kontra" yaitu pendapat yang memiliki sudut pandang tidak setuju. Kedua pendapat dalam teks diskusi harus disertai bukti pendukung dan alasan yang memersuasi pembaca. 

Tujuan Teks Diskusi 

Tujuan umum teks diskusi adalah untuk menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Teks diskusi juga dapat digunakan untuk menguji topik yang kontroversial yang ada di lingkungan sekitar. Fungsi sosial dari teks diskusi yaitu untuk mempererat solidaritas satu sama lain. 

Struktur Teks Diskusi 

  1. Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, topik, ataupun sudut pandang yang aan dibahas dalam teks diskusi, serta pernyataan untuk membatasi topik. 
  2. Isi, berisi serangkaian paragraf yang mengandung dua sudut pandang yang berbeda, yaitu sudut pandang pro (sudut pandang yang mengandung argumen setuju) beserta alasan dan bukti pendukung dan sudut pandang kontra (sudut pandang yang mengandung argumen tidak setuju) beserta alasan dan ukti pendukung. Pada bagian isi, kebanyakan kalimat merupakan kalimat persuasif yang dipadukan dengan bahasa yang kohesif (menggabungkan gagasan untuk menunjukkan perubahan pendapat). 
  3. Simpulan, merupakan akhir dari argumen dari kedua sisi, mengevaluasi argumen yang paling efektif untuk dijalankan, dan rekomendasi terhadap satu sudut pandang yang telah disajikan sebelumnya. 

Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi  

  1. Menunjukkan waktu sekarang (up to date), karena sebagian besar topik dalam teks diangkat dari permasalahan aktual. Contoh kata yang menunjukkan waktu sekarang, yaitu : adalah, merupakan, sedang, artinya, perlu. 
  2. Menggunakan kosakata emotif, yaitu kata yang melibatkan pikiran pembaca sehingga pembaca seolah-olah merasakan persoalan seperti yang kita pikirkan. Contoh kosakata emotif, yaitu : unik, liar, berbahaya, brutal, berharga, sejuk, panas. 
  3. Menggunakan bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen dan bukti pendukung, contoh kata yang mengandung bahasa evaluatif, yaitu : penting, sederhana, mengancam, tidak dapat diketahui. 
  4. Menggunakan derajat kepastian (modalitas) agar orang dapat menyetujui pernyataan yang telah diberikan. Derajat kepastian itu dapat ditunjukkan dengan adanya kata seharusnya, biasanya, hampir, nyaris, kadang-kadang, umumnya. 
  5. Konjungsi, digunakan untuk menggabungkan dua gagasan dalam suatu kalimat. Contoh dari konjungsi yang sering digunakan dalam membuat teks diskusi, antara lain : dan, tetapi, namun, awalnya, akhirnya, sebab, oleh karena itu. 
  6. Menggunakan kohesi (perpautan bentuk) 
  7. Menggunakan koherensi (perpautan makna) 
Contoh Teks Diskusi 

Kejujuran, Perlu Dilestarikan atau Dibiarkan Pudar 


Saat ini kesadaran masyarakat untuk berperilaku jujur sangat rendah. Semakin menurunnya tingkat kejujuran masyarakat serta menurunnya kesadaran untuk berperilaku jujur dari tahun ke tahun dengan persentase yang cukup tinggi sangat perlu diperhatikan. Haruskah kita terus menerus berperilaku tidak jujur demi kepentingan kita sendiri ?
Jujur adalah perbuatan mulia yang harus ditanamkan dalam masyarakat sejak dini. Kejujuran ini sangat diperlukan untuk menjadi orang yang sukses dan “bersih” di kehidupan yang akan datang yang diharapkan dapat berguna bagi negara. Negara Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan populasi penduduk yang besar juga, bahkan menduduki peringkat ke-4 dunia sebagai negara dengan penduduk terbanyak. Jumlah penduduk ini semakin meningkat dari tahun ke tahun namun sayang, keberadaan orang jujur malah semakin menurun dari tahun ke tahun. Beberapa tahun yang lalu, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa jujur dan bersifat ramah tamah oleh para wisatawan yang pernah mengunjungi negara kita. Jiwa jujur dan ramah tamah inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing.
Namun, beberapa kelompok masyarakat menganggap bahwa kejujuran itu sudah tidak relevan lagi. Menurut mereka, kalau para pejabat dan pemimpin yang lebih kaya saja banyak yang tidak jujur seperti melakukan korupsi, mengapa mereka harus berbuat jujur ? Pada tahun 2011, menurut survei Bribe Payer Index (BPI) Transparency International, dari 28 negara yang telah disurvei, hasilnya Indonesia menduduki negara ke empat dengan jumlah kasus korupsi terbanyak. Korupsi ini adalah tindakan yang sangat salah jika ditinjau Undang-Undang Negara Indonesia. Uang yang dihasilkan melalui korupsi juga bukanlah uang yang dihasilkan dengan cara yang halal. Para koruptor juga terus merasa was-was, karena apabila perilakunya terbongkar maka seluruh uangnya akan diambil kembali, seluruh asetnya akan disita, dan akan menjalani hukuman kurungan.
Bahkan apabila disurvei kelompok anak-anak mereka juga menganggap bahwa kejujuran itu memiliki akhir yang pahit. Bayangkan saja apabila seorang anak memecahkan vas bunga ibunya, saat ditanya pasti sebagian besar akan berpura-pura tidak tahu dan menceritakan kebohongan pada ibunya agar ia tidak dimarahi. Hal inilah yang menyebabkan anak kecanduan untuk berbohong. Baginya, dengan berbohong semua masalah akan terlewati dengan baik namun ia belum mengetahui bagaimana akhir dari kebiasaan berbohong ini.
Orang yang jujur adalah orang sukses yang sebenarnya. Mereka mampu bekerja sendiri dengan gigih untuk mencapai apa yang ia angan-angankan. Sangat masuk akal jika kita mulai selipkan benih-benih kejujuran dalam hati nurani dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari hal yang paling kecil seperti berperilaku jujur untuk mendapatkan hal yang lebih besar karena pada hakikatnya kejujuran itu indah. 

No comments:

Post a Comment